Terumbu (reef) merupakan endapan massif batu kapur (limestone) terutama kalsium karbonat (CaCO3). Kalsium karbonat tersebut dihasilkan oleh hewan karang dan biota-biota lain yang mensekresi kapur seperti alga berkapur dan moluska. Ekosistem terumbu karang disekitar perairan desa Sei Cuka Kec.
Pengamatan terumbu karang dilakukan pada 4 stasiun dan di setiap 4 stasiun terdapat 2 transek pengamatan. Secara umum di daerah kintap hanya ditemukan 1 jenis lifeform karang Acropora yaitu Acropora tabulate (ACT), dan 4 jenis Non-Acropora yaitu Coral branching (CB), Coral massive (CM), Coral encrusting (CE), Coral foliose (CF), Rentang tutupan terumbu karang hidup berkisar antara 2% sampai 43%. Staiun 1 dan 2 memiliki tutupan karang dengan kategori sedang sedangkan yang lainnya termasuk kategori rusak
Terumbu karang yang berada di perairan Desa Sei Cuka Kec. Kintap adalah tipe terumbu karang tepi, karena terumbu karang yang berada di lokasi penelitian dapat ditemukan di sepanjang pantai dengan kedalaman perairan yang tidak terlalu jauh mengarah ke arah laut lepas yang dapat ditemukan pada kedalaman kurang dari 8 meter. Terumbu ini tumbuh ke permukaan dan kearah laut terbuka. Pada kedalaman lebih dari 8 meter karang sudah jarang dijumpai,hal itu disebabkan karena subtrat pasir yang bercampur lumpur terlihat lebih mendominasi pada lokasi penelitian. Pada perairan laut Desa Sei Cuka Kec.
Hard Coral (Non Acropora) Foliose
Algae Menyebabkan Kompetisi Ruang Dengan Karang Keras.
Hard Coral (Non Acropora) encrusting
Video Pemantauan dan Pelestarian Terumbu Karang dan Ikan
Ikan karang merupakan komunitas penting dalam ekosistem terumbu karang karena hubungan trofik mereka dengan komponen biotik lainnya. Ikan karang merupakan kelompok ikan yang hidup di terumbu karang dan memainkan peran penting dalam ekosistem laut. Dalam ekosistem ini, terdapat tiga jenis ikan yang memiliki peran krusial, yaitu ikan mayor, ikan target, dan ikan indikator. Ikan mayor merupakan spesies yang mendominasi komunitas ikan karang, sedangkan ikan target merupakan sasaran utama para pemancing. Sementara itu, ikan indikator digunakan sebagai petunjuk kesehatan ekosistem terumbu karang.
Ikan mayor dalam ekosistem terumbu karang memiliki peran kunci sebagai pemangsa dan pengendali populasi ikan lainnya. Mereka memainkan peran yang serupa dengan predator di daratan dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Ikan mayor makan ikan-ikan yang lebih kecil, sehingga membantu menjaga populasi ikan target agar tidak terlalu banyak.
Ikan target adalah spesies ikan yang menjadi sasaran utama para pemancing. Mereka memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan sering ditangkap untuk konsumsi manusia. Kehadiran ikan target dalam jumlah yang cukup di suatu terumbu karang menunjukkan adanya kesehatan ekosistem yang baik. Namun, jika populasi ikan target menurun secara signifikan, hal ini dapat menjadi indikator adanya masalah dalam ekosistem, seperti overfishing atau kerusakan habitat.
Ikan indikator adalah spesies ikan yang sensitif terhadap perubahan lingkungan. Kehadiran atau ketiadaan ikan indikator dapat memberikan petunjuk tentang kondisi ekosistem terumbu karang. Jika populasi ikan indikator menurun, hal ini dapat mengindikasikan adanya masalah lingkungan seperti pencemaran, peningkatan suhu air, atau penurunan kualitas air laut. Oleh karena itu, pemantauan populasi ikan indikator dapat memberikan informasi berharga dalam upaya pelestarian dan pengelolaan terumbu karang.
Total terdapat 1699 individu ikan pada ekosistem terumbu karang dengan total terdapat 22 spesies. Pada tahun 2023 Terjadi peningkatan ikan indikator dengan status Least consern (LC)/Beresiko rendah dan terdapat 1 spesies ikan berstatus Near thretened (NT)/ Mendekati terancam
Ikan kepe-kepe (Chelmon rostratus)
Ikan Bluering Angelfish (Phomacanthus annularis)
status Least consern (LC)/Beresiko rendah