Salah satu keanekaragaman hayati yang penting keberadaanya di PT Arutmin Tambang Kintap adalah keanekaragaman jenis mamalia. Kehidupan mamalia mempunyai peran penting dalam ekologi, maupun sosial ekonomi dan budaya. Selain itu keberadaan mamalia dapat dijadikan sebagai pertimbangan dalam pengelolaan di PT Arutmin Tambang Kintapg. Mamalia merupakan salah satu kelas dalam kerajaan animalia yang memiliki beberapa keistimewaan baik dalam hal fisiologi maupun dalam hal susunan saraf dan tingkat intelegensianya sehingga mamalia memiliki sebaran hidup yang luas.
Kucing Kuwuk
Prionailurus bengalensis
Trenggiling
Manis javanica
Monyet Ekor Panjang
Macaca fascicularis
Gubang
Mydaus javanensis
Tidak terdapat jenis-jenis mamalia yang dilindungi berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.106/MENLHK/SETJEN/KUM. 1/12/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang dilindungi. Golongan primata seperti monyet yang mempunyai tingkat toleransi yang tinggi terhadap aktifitas manusia. Sedangkan jenis lainnya relatif lebih peka terhadap gangguan yang menimpa habitat maupun komunitasnya.
Nilai ekologis yang cukup baik dari formasi hutan sekunder juga ditunjukan oleh indikator fauna baik dari keanekaragaman mamalia yang ditemukan. Hutan sekunder alami juga merupakan formasi yang memiliki nilai ekologi yang penting dalam hal penyumbang flora maupun fauna. Flora dalam kawasan hutan sekunder dapat dimanfaatkan sebagai penyumbang plasma nutfah bagi kawasan revegetasi. Keberadaannya penting untuk tetap menjaga kelestarian fauna termasuk di dalamnya fauna yang dilindungi oleh peraturan perundangan
Salah satu keanekaragaman hayati yang penting keberadaanya di PT Arutmin Tambang Kintap adalah keanekaragaman jenis Reptil. Reptil adalah salah satu satwa yang memiliki daya tari yang cukup menarik atau atraktif. Reptil juga dapat menjadi bioindikator dan dapat mendeteksi kerusakan habitatnya, semakin banyak jenis reptil dalam suatu habitat maka semakin baik kualitas suatu ekosistem. Reptil dapat hidup di area mulai dari pantai, laut, sungai, hutan, dataran rendah hingga pegunungan. Reptil dapat hidup di sepanjang sungai atau air yang mengalir, hutan primer dan hutan sekunder, pohon, pemukiman manusia,dan beberapa jenis dapat hidup pada habitat yang terganggu
Biawak
Varanus salvator
Bingkarungan
Tiliqua sp.
Bunglon
Gonychepalus sp.
Ular daun
Leptophis fasciatus
Biawak tergolong binatang yang dilindungi berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.106/MENLHK/SETJEN/KUM. 1/12/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang dilindungi. Keberadaan jenis-jenis reptil sebagai konsumer/predator sangat tergantung dengan kehidupan dan populasi binatang yang ada di bawahnya. Sebagian besar reptil senantiasa melakukan migran melalui aliran sungai atau pun laut. Kerusakan habitat yang dapat menurunkan populasi hewan mangsanya akan berpengaruh terhadap populasi reptil yang ada.
Nilai ekologis yang cukup baik dari formasi hutan sekunder juga ditunjukkan oleh indikator fauna baik dari keanekaragaman reptil yang ditemukan. Hutan sekunder alami juga merupakan formasi yang memiliki nilai ekologi yang penting dalam hal penyumbang flora maupun fauna. Flora dalam kawasan hutan sekunder dapat dimanfaatkan sebagai penyumbang plasma nutfah bagi kawasan revegetasi. Keberadaannya penting untuk tetap menjaga kelestarian fauna termasuk di dalamnya fauna yang dilindungi oleh peraturan perundangan
Burung (avifauna) merupakan salah satu margasatwa yang mudah dijumpai hampir di setiap tempat dan mempunyai posisi penting sebagai salah satu kekayaan di PT Arutmin Tambang Kintap. Burung merupakan satwa liar yang ditemukan di berbagai tipe habitat mulai dari pantai, rawa, pegunungan maupun dataran rendah.
Keanekaragaman jenis avifauna (burung) mengandung beragam manfaat dan fungsi, sehingga pelestariannya menjadi sangat penting baik ditinjau dari sudut ekonomi, sosial maupun budaya. Manfaat burung secara tidak langsung adalah bisa digunakan sebagai bioindikator lingkungan. Hal ini karena burung sebagai satwa liar yang mampu menyebarkan biji, membantu penyerbukan, dan menjadi predator alami satwa lain. Burung juga merupakan indikator yang sangat baik untuk kesehatan lingkungan dan nilai keanekaragaman hayati lainnya
Bubut
Centropus sinensis
Keruan
Pycnonotus goiavier
Punai
Treron vernans
Rumahan
Passer montanus
Hasil pengamatan terhadap burung pada lokasi-lokasi pengamatan jenis-jenis aves yang ada didominasi oleh burung-burung yang menempati habitat terbuka di mana makanan utamanya adalah buah/biji-bijian. Dominansi burung-burung tersebut memberikan gambaran tentang kondisi habitat yang sekarang ada (terdapat perkebunan karet dan kebun pekarangan di sekitar tapak perusahaan). Tidak terdapat jenis aves yang dilindungi pada areal pengamatan.
Nilai ekologis yang cukup baik dari formasi hutan sekunder juga ditunjukan oleh indikator fauna baik dari keanekaragaman aves yang ditemukan. Hutan sekunder alami juga merupakan formasi yang memiliki nilai ekologi yang penting dalam hal penyumbang flora maupun fauna. Flora dalam kawasan hutan sekunder dapat dimanfaatkan sebagai penyumbang plasma nutfah bagi kawasan revegetasi. Keberadaannya penting untuk tetap menjaga kelestarian fauna termasuk di dalamnya fauna yang dilindungi oleh peraturan perundangan